Kamis, 22 Januari 2015

Review: Pembunuhan Di Mesopotamia by Agatha Christie



Judul: Pembunuhan di Mesopotamia
Pengarang: Agatha Christie
Jenis: Novel dewasa (Lihat di bagian no ISBN), Misteri
Tahun Terbit:
Jumlah Halaman:


---- Novel ini adalah novel yang saya baca sampai selesai di bulan Januari 2015. Sesuatu yang perlu dicatat, karena biasanya saya tidak mengingat buku apa yang dibaca kemudian dibuat reviewnya. Saya bukan orang yang senang membuat review. Pertama, karena saya merasa tidak pandai mereview hasil karya orang lain. Biasanya baik saya membaca novel, komik atau cerpen majalah/koran hanya berakhir dengan kalimat-kalimat pendek yang menurut saya tidak perlu dituliskan, saya cukup menyebut "bagus" (mengutip kata-kata melegenda Pak Tino Sidin --- di sisi ini, tokoh Pak Tino Sidin cukup menjelaskan dari era kapan saya tumbuh besar). Kedua, saya lebih senang membaca review orang lain.
Bukan berarti, saya belum pernah sama sekali membuat review, tapi saya sangat-sangat jaraaannng. Mulai tahun ini, saya akan mulai mereview buku-buku yang saya baca, dan ini adalah review pertama saya.

                                                                      ----------------

Pembunuhan di Mesopotamia adalah salah satu kasus yang diselesaikan oleh Hercule Poirot. Hercule Poirot sendiri adalah salah satu tokoh detektif legendaris ciptaan Agatha Christie, tokoh lain adalah detektif Miss Marple. Selain kasus-kasus yang diselesaikan oleh dua detektif tadi, ada juga karya-karya Agatha yang tidak memakai tokoh detektifnya, misalnya pada novel yang berjudul Ledakan Dendam yang bersetting Mesir Kuno (kalau saya tidak salah ingat) dan Sepuluh Anak Negro. Novel Agatha Christie yang terakhir saya sebut, sampai saat ini adalah novel misteri yang menjadi favorit saya.

Pembunuhan di Mesopotamia mengambil setting di Baghdad. Kasus dalam novel ini, dikisahkan oleh seorang tokoh yaitu Amy L, seseorang yang berprofesi sebagai perawat dan terpaksa harus menyaksikan pembunuhan dan kemudian bersama Hercule Poirot mencoba menguak motif dan menemukan pelaku pembunuhan tersebut.
Pembaca diajak membaca tulisan Amy, jadi di novel ini, penuturnya adalah Amy L sang perawat. Saya akan menuliskan sedikit tulisan di bagian belakang novel ini.

"Atas permintaan arkeolog Dr. Eric Leidner, Amy Leatheran bersedia menemani istrinya, Louise, wanita yang cenderung ketakutan dan gelisah -- dan membutuhkan orang yang bisa  dipercayai. Louise menemukannya dari diri Amy. Tapi apa yang harus dilakukan perawat muda itu terhadap kisah-kisah ganjil Mrs. Leidner tentang suami pertamanya, mata-mata Jerman yang telah tewas, yang telah kembali dengan murka untuk menghancurkan rumah tangganya yang baru?"

Pembunuhan di Mesopotamia sekali lagi menunjukkan kekhasan Agatha Christie melalui Hercule Poirot dalam memecahkan kasus. Hercule Poirot menggali informasi dengan gayanya yaitu "kepo" :) ya, dia menggali informasi dengan meminta semua orang yang mengenal korban untuk bercerita mengenai korban. Sembari kita membaca info yang didapat Poirot, sebenarnya kita pun diajak untuk ikut memecahkan masalah. Itulah salah satu segi menarik dari buku yang bercerita tentang detektif, tidak hanya membaca, tapi kita pun diajak memecahkan masalah.

Ada satu hal yang membuat saya terkesan dengan kisah Poirot kali ini, pemecahan masalahnya tentu saja menarik tapi ada hal lain..

Seperti dinarasikan oleh Amy ketika Poirot akan mengungkapkan siapa pembunuh sebenarnya. Pada bagian ini Amy mengungkapkan kesannya.

"Satu hal yang tidak saya sangka sama sekali adalah bahwa ia akan membuka pembicaraannya dengan ungkapan di dalam bahasa Arab. Namun justru itulah yang terjadi. ia mengucapkan kata-kata itu perlahan-lahan, khidmat, bahkan nyaris persis orang saleh. Anda tentu mengerti maksud saya.
Bismillahi rahmani rahim.
Kemudian ia mengucapkan terjemahannya. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang." (hal. 287)

Tentu tidak tepat kalau disebutkan bahwa Bismillah adalah ungkapan dalam bahasa Arab, tapi bisa dimaklumi bila Poirot ataupun Agatha menganggapnya hanya ungkapan, Walau demikian penulisan itu (lafal Bismillah) tetap membuat saya terkesan.

Saya bukan orang yang pandai menilai, tapi bila harus menilai, Pembunuhan di Mesopotamia saya beri nilai 3,5. Nilai yang bisa saya berikan setelah saya membandingkannya dengan novel Agatha yang lain yang sudah saya tuliskan di atas yaitu Sepuluh Anak Negro.

Akhir kata, Selamat membaca :)



Sabtu, 03 Januari 2015

Giveaway Boekoe Factory Outlet - Catatan Seorang Pelanggan

Kali ini saya mengikuti Giveaway Boekoe Factory Outlet, dengan harapan tentunya saya dapat memenangkan Giveaway ini, atau paling tidak saya memberikan masukan bagi Boekoe Factory Outlet.

Boekoe Factory Outlet ini adalah toko buku online yang diasuh diadmini oleh dua orang teman yang saya kenal dari Grup WhatsApp Klub Buku Indonesia. Di tobuk online ini dijual buku-buku yang bermutu baik itu buku lokal ataupun interlokal luar negri yang harganya cukup terjangkau kalau boleh dibilang cukup murah.

Saya sebagai seorang pelanggan yang cukup setia dengan Boekoe FO bermaksud ngasih kritik dan saran seperti yang diharapkan admin BoekoeFO

1. Kesan terhadap Boekoe Factory Outlet
Kalo ditanya kesan suka inget dengan kalimat tiada kesan tanpa kehadiranmu, kesan ke BoekoeFO juga hadir setelah belanja di tobuk ini.
Kesannya okeee..... Mak Nia dan Minsis Upi sebagai admin cukup kerenlah. Cuma, kayanya lebih sip kalau ada foto bukunya ya, karena kan gak semua judul buku yang dipajang di sana saya hapal. Truss... stocknya plis di update lebih sering. Demi kepuasan pelanggan :)

2. Kritik terhadap kekurangan Boekoe Factory Outlet, secara umum dan khusus
Sebenernya di kesan udah cukup tergambar sih. BoekeoFO semoga makin sering update stock sehingga pelanggan gak merasa di PHP akibat liat di blog judul buku masih tercantum tapi pas sms minsis Upi dibilang bukunya udah habis T_________T
Dan, fotonya juga ya min.. supaya tau buku yang mau beli itu yang seperti apa biar gak tebak-tebakan.

3. Saran yang kalian berikan terkait dengan kekurangan di nomor 2.
Kayanya perlu dibuat format blog yang templatenya bisa nampilin foto dan bisa diupdate dengan leluasa. Mungkin kalau di FB bisa lebih diupdate ya min, utamanya sih perkara stock hehe...

4. Ide-ide khusus, termasuk apa yang kalian inginkan ada di Boekoe Factory Outlet.
Ide khusus ya min... persering giveaway termasuk ide khusus yang akan membahagiakan pelanggan seperti saya. Juga... jenis bukunya diperbanyak min, yang lokalnya dan internesyenel.

kayanya segitu aja ya min.. tulisan ini dibuat untuk #GAboekoe oleh Boekoe Factory Outlet . Semoga saya menang :)




Baca Ulas: Mecca, I'm Coming! Karya Salamun Ali Mafaz

Mecca I'm Coming by Salamun Ali Mafaz My rating: 3 of 5 stars Tokoh utamanya Eddy dan Eni dari Desa Timpik. Eddy seorang pemuda biasa...