Keinginan yang kuat. Itulah yang saya dapatkan saat mencari arti kata hasrat dari Kamus Bahasa Indonesia Lengkap yang disusun Daryanto, S.S. terbitan Apollo Surabaya.
Keinginan yang kuat, bila memang itu adalah arti hasrat maka hasrat hati saya banyak sekali yang dapat dibagi. Salah satunya adalah hasrat hati yang ini.
Komik PopCorn nomor 9, dalam salah satu dialog antara Nakki, Mai, Okita dan Hatsune...Hatsune bilang bahwa cita-citanya adalah jadi ibu rumah tangga no.1 di Jepang. Entah kenapa ya.. kalimat Hatsune itu saya ingat dengan baik.
Pertemuan terakhir mata kuliah Bimbingan Perkawinan. Dosen saya bertanya, apabila nanti setelah lulus ternyata kami yang perempuan tidak bekerja, apakah kami akan merasa menyesal? Saat itu saya menjawab, bahwa saya tidak akan menyesal dan sangat yakin bahwa ilmu yang telah saya peroleh selama kuliah dapat berguna walaupun saya hanya menjadi ibu rumah tangga.
Menjelang akhir kuliah S1. Di teras rumah kosan Cempaka Putih, saya dan dua orang teman ngobrol sambil menikmati udara Bandung yang sejuk. Seorang teman bertanya, "Ti, kalau lulus nanti mau kerja dimana? Pengadilan Agama?"
"Gak mau, asti mah mau jadi penulis aja kayaknya hehehe".
"Kalau ntar udah nikah masih mau kerja gak?" Dia nanya lagi.
"Jujur, gak pernah kepikiran jadi wanita karir. Pengen jadi ibu rumah tangga aja. Kalau jadi penulis tea kesampean, kayanya masih bisa tetep di rumah tapi kerjaan juga beres."
Obrolan dilanjutkan dengan tema yang lain.
"Gak mau, asti mah mau jadi penulis aja kayaknya hehehe".
"Kalau ntar udah nikah masih mau kerja gak?" Dia nanya lagi.
"Jujur, gak pernah kepikiran jadi wanita karir. Pengen jadi ibu rumah tangga aja. Kalau jadi penulis tea kesampean, kayanya masih bisa tetep di rumah tapi kerjaan juga beres."
Obrolan dilanjutkan dengan tema yang lain.
Ketika hamil anak pertama, lalu kemudian lahir anak kedua, keinginan yang kuat itu masih tetap ada. Selalu ada. Keinginan itu yang kerap muncul, sering juga dibarengi rasa bersalah kepada anak-anak ketika saya harus meninggalkan mereka demi memenuhi kewajiban saya. Rekan-rekan kerja meyakinkan bahwa seiring waktu berlalu, anak-anak semakin besar, saya tidak akan lagi kesulitan dengan peran saya sebagai ibu.
Yaaaahhh....mau dikata apa lagi, saat ini hasrat hati saya memang belum bisa terpenuhi, sehingga dalam bio twitter saya menulis: Maunya jadi full time mother.
2 komentar:
Ilmu gak ada yang gak berguna teh :)
Iya Lia..pasti berguna :)
Posting Komentar